Kliping Online Perpustakaan Koperasi Kopma UGM Bulan Agustus 2012

"KEMBALI KE FITRI DI HARI MERDEKA, SEJUMLAH DAERAH ALAMI KEKERINGAN"








 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MERABA INDONESIA

MERABA INDONESIA Adalah Farid Gaban dan Ahmad Yunus. Dua wartawan yang melakukan perjalanan mengelilingi nusantara yang mereka namakan “Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa”. Dalam ekspedisi “gila” kelililing nusantara ini, merkea hanya menggunakan Honda win 100 cc dan hampir memakan waktu selama satu tahun. Keduanya memang berbeda generasi, tetapi selera adrenalin mereka sama. Novel ini dapat membuka wawasan kita, menjadi kacamata atas kesungguhan yang terjadi di tanah nan jauh sana. Tanah satu bangsa kita. Tanah yang entah berantah jauhnya. Selama ini kita hanya dapat melihat keterpusatan pembangunan. Pembangunan di Jawa yang hanya menggadaikan daerah-daerah lainnya. Ini menimbulkan keironian yang menyebutnya sebagai musibah. Keterkosentrasian pembangunan darat tanpa menyentuh laut, padahal pemabangunan laut sendiri dapat menjawab kemiskinan Indonesia lewat kekayaan baharinya. Bila kita mau belajar dari Flores, di sana terdapat pengolahan mete secara organik. Ini dibantu oleh LSM dari Swiss yang bernama Swisscontack. LSM ini membantu dalam hal menejemen, lahan pertanian, pengolahan, sampai pemasaran. Hal ini sangat berbeda dengan Watakobi yang sangat kaya akan keragaman hayati. Watakobi seperti tak tersentuh kebijakan, pembangunan serta pemberdayaan bangsa ini. Menghadapi jalur transpertasi yang keadaannya sangat jauh dengan Jakarta dan Pulau Jawa. Melihat kenyataan mirisnya transportasi laut bila dibandingkan dengan transportasi darat. Kenyataannya, peraturan yang ditetapkan di Jakarta sama sekali tidak sesuai bila ditetapkan di Luar Jawa. Pada ekspedisi ini, 2 wartawan ini banyak bertemu dengan orang terlupakan atau justru di lupakan di nusantara ini, yang justru merekalah yang memperkaya bangsa. Setelah keliling Amerika Latin dengan sepeda motornya, Che Gue Vara mengobarkan revolusi Kuba. Setelah berkeliling ke beberapa penjuru dunia, Tintin dan anjingnya menggambarkan keunikan karakter manusia setiap tempat yang mereka kunjungi. Di sinilah, lewat perjalanan ini Ahmad Yunius dan Farid mencoba untuk mengungkap misteri kekayaan tersembunyi di nusantara. Memaparkan betapa sesungguhnya kita kaya, dan betapa sesungguhnya kita mudah menjawab kemiskinan rakyat kita. SUMATERA Sumatera, tanah Swarnadwipa. Pulau ini merupakan pulau terbesar ke enam di dunia. Di pulau ini, Yunus menjumpai budi daya ikan kerapu di Pulau Pahlawang, orkestra lumba-lumba di Teluk Kilauan. Menjumpai kebudayaan tato di kepulauan Mentawai. Mentawai juga memiliki hutan dan satwa endemik. Di sini juga terdapat ombak terbaik di dunia, dan di sinilah Charles Darwin merumuskan teori seleksi alam atau teori evolusi. Di pulau sumatera ini pula, kita dapat menemukan Pulau Engano, pulau keliru. Pulau Engano dikatakan pulau keliru, karena dulu portugis mengira ini adalah Pulau Maluku, tetapi ternyata mereka salah. Pulau Nias. Wisatawan mengenal pulau ini melalui ombaknya, sepanjang 1-2 m. Terdapat juga Omo Hada, rumah kepala suku yang sanggup bertahan 300 tahun tanpa paku dan langit-langit. Betapa kaya bangsa ini, Omo Hada termasuk dalam World Endangerd Heritage. Terdapat juga Pulau Midai. Di sini terdapat koperasi pertama, yang bernama Ahmadi & Co. Usaha pada koperasi ini dapat membuka cabang di Singapura. Pulau Sumatera ini, tentang rumah kayu di atas laut yang terdapat di Natuna. Tentang Masjid Raya Natuna yang bentuknya hampir menyerupai Masjid Taj Mahal. Natuna, termasuk pulau penghasil gas terbesar di dunia. Dan ini yang menyakitkan, banyak sekali ditemui nelayan yang menyelam hanya dengan menggunakan kompresor. KALIMANTAN Pulau Kalimantan sangat identik dengan Sungai Kapuas. Kapuas merupkaan sungai terpanjang di Indonesia. Melihat kenyataan ini dalam benak kita pasti terdapat bayangan sungai dengan arus deras mengalir, yang mana jernih airnya dapat memantulkan wajah kita yang mengaca di atasnya. Tapi jangan salah! Saat surut, sungai ini bak lapangan sepakbola yang memanjang. Kalimantan dikatakan oleh Yunus tengah menuju kehancuran. Kalimantan yang dalam bayangan begitu hijau oleh jutaan hutan dan pohonnya, tidaklah sedemikian. Banyak dijumpai asap tebal membubung ke udara, angin kering menyeruak kuat, dan terik matahari membakar tanah gambut. Sayangnya, gambut menyimpan bara yang bisa menyulut api kapan saja. Kebakatran hutan terjadi di mana pun dan kapan pun. Per tahun, jumlah hutan selalu berkurang di Indonesia. Daerah tambang juga bertebaran di pulau ini. Seperti Martapura contohnya. Kita akan mengetahui bahayanya teknik pengeboran dengan mesin tanah, untuk mencari intan bila dibandingkan dengan teknik tradisional. Cara pengeboran tradisional sendiri meliputi pembuatan lubang vertikal, lalu dilanjutkan secara horisontal. Yunus juga menjumpai budidaya benih bakau di Sangatte dan juga pengembangan rumput laut. Merasakan betapa romantisnya dapat berenang di antara ratusan ubur-ubur. Di danau Kakaban, ubur-ubur dengan jenis Mastigias Papua dan Aurelia tidak dapat menyengat. Keduanya sangat kenyal. Ikan-ikan kecil berlarian di antara alga hijau. Pulau Kakaban termasuk pulau langka. Evolusi yang terjadi telah melibatkan proses fisika, kimia, dan biologi yang rumit nan panjang. Biota laut (ubur-ubur, alga, dan lainnya) harus menyesuaikan diri dengan ekosistem yang terbentuk. Inilah yang membuat ubur-ubur kehilanagn sengatannya. Unesco sendiri telah menasbihkan Kakaban sebagai warisan dunia. Borneo memang memiliki rahasia di dalam alamnya yang hampir rusak. Di sini, kita juga masih dapat melihat Manta Ray yang menyerupai elang, menari-nari di atas laut. Sebagaimana kita tahu, Pulau ini bersebelahan dengan Negeri Jiran. Negeri yang sering bermasalah dengan bangsa kita. Tapi mari kita lihat kenyataan yang terdapat di pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Pulau Sebatik. Pulau ini menskipun termasuk dalam kekuasaan RI, tetapi di pulau ini menggunakan mata uang ringgit sebagai penggerak roda ekonomi. Pulau ini juga sangat bergantung dengan roda ekonomi Tawau (Malaysia). Faktanya, harga barang-barang di Tawau lebih murah daripada Nunukan dan Tarakan. Sebatik, merupakan etalase Indonesia di wilayah perbatasan. Pulau ini, terlupakan atau justru dilupakan? Fakta, Negeri Jiranlah yang membuat mereka bertahan sampai sekarang. Masih teringat dalam benak kita. Pada dekade 60an, Soekarno mengobarkan konfrontasi dengan Malaysia, “Gahnyang Malaysia”. Tapi mendadak, perdaganagn di kepulauan Riau lumpuh. Malaysia menutup perdagangan kopra. Konflik yang terjadi di jajaran pemerintahan kedua belah negara tersebut, menjadikan rakyat kecil sebagai tumbalnya. Padahal, ketika birokrat-birokrat ke dua negara terebut berseteru dan saling mementingkan egonya, rakyat di Sebatik dan Tawau masih saling bergantung. Mereka masih saling berinteraksi satu sama lain, seakan tidak terjadi perselisihan antar negaranya. SULAWESI Bila membahas mengenai Pulau Sulawesi, ingatlah Bulukumba. Bulukumba ini terkenal dengan seniman pembuat pinisi. Permintaan banyak datang dari Luar Negeri, tapi ironisnya dalam negeri justru permintaan sedikit. Kemampuan ini dimiliki dan diwarisi secara turun temurun. Di sini, kita juga akan tahu, bahwansanya sektor kelautan merupakan aset masa depan, bayang-bayang kekayaan bila dimanfaatkan dan diolah dengan mekanisme yang baik. Terumbu karang mendatangkan keuntungan pendapatan US$ 1,6 miliar/tahun. Indonesia sendiri memiliki 18% terumbu karang dunia, keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2.500 jenis moluska dan 1.500 jenis udang. Iya, bangsa ini sangat kaya dan ironisnya masyarakatnya banyak yang miskin. Bagaimana bisa? Kemana kekayaan itu? Diambil siapa? Dikuasai siapa? Siapa yang bisa menjawab pertanyaan sederhana ini? Di sulawesi juga ditemui istilah janda kompresor. Menyelam menggunakan kompresor sendiri sangat tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan kram, kelumpuhan, bahkan kematian. Mereka yang dijuluki janda kompresor adalah mereka yang ditinggal mati suami karena menyelam dengan menggunakan kompresor. Terdapat juga Suku Bajo. Suku Bajo termasuk penjelajah tradisional yang handal. Sayangnya, suku ini sering mengalami kekerasan dan diusir bila menetap di satu pulau. Mereka sendiri membangun perkampungan di Kadelupa, di tengah laut. Mereka juga memilih untuk tidak tinggal di darat karena ada pandangan buruk tentang darat. Mereka membangun perkampungan sendiri dengan cara yang unik, mengumpulkan bebatuan, karang dan pasir untuk didirikan fondasi bangunan. Teknik menangkap ikan secara tradisional juga terdapat di Pulau Toga. Bentuknya menyerupai arah petunjuk jalan. Teknik ini terikat dengan aturan adat, yang mana ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di Sulawesi juga, bisa dibilang kita dapat melihat suatu bentuk kekecewaaan dari sebuah janji. Entah, apakah ini janji untuk kepentingan politik? SBY pernah berjanji pada pulau-pulau terluar Indonesia. Di Miangas, beliau berjanji akan mendirikan bandara. Lima tahun kemudian, gedung logistik, puskesma, dan tangki bahan bakar memang banyak berdiri. Tapi sayangnya pembangunan tersebut tidak berjangka panjang dan berkelanjutan. Untuk bandara sendiri, masyarakat setidaknya sudah mengorbankan lahannya untuk pembangunan tersebut. Tapi sayangnya, tak ada kabar lagi terikat pembangunan bandara tersebut. SBY sendiri, setelah mengucapkan janjinya tidak mengunjungi tempat ini. IRIAN JAYA Terdapat Pulau Waigeo, sebuah pulau di Irian Jaya yang kaya dengan burung-burung. Masyraakat Ayau yang memiliki kearifan lokal “Sasi”. Sasi ini berlaku di darat dan di laut, mengatur tentang kepemilikan dan pengelolaan SDA. Inilah yang dicari di Pulau Irian Jaya, Raja Ampat. Sangat mengagumkan melihat eksotisnya deretan kepulauan Raja Ampat. Raja Ampat memiliki empat pulau besar, yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Tarian lumba-lumba, dan panorama yang menyedapkan mata. Pemandanagn Raja Ampat sangat eksotis bila dinikmati sambil snorkeling di bibir pasir putih yang airnya sendiri mengkristal karena sengatan matahari. #selamat membaca, semoga menjadi pengantar yang membuat anda tertarik membaca :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Naiknya Harga Kedelai

Kompas 23 JUli 2012 "Pedagang Jadi Mogok"

kompas 24 juli 2012 "Dampak dari Kekeringan"
kompas 25 juli "Rentannya Krisis Pangan"
KR 25 Juli 2012 "Untungkan Petani"
Kompas 26 Juli 2012 "Solusi"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

EURO Phoria

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sepatu Dahlan Setiap pagi setelah sholat subuh berjama’ah di surau, ia tidak lantas tidur, baginya tidak ada waktu tidur setelah sholat, ia pergi nyabit rumput untuk memberi makan kambing-kambingnya. Setelah matahari terlihat di ujung pohon tebu, barulah ia pulang dan bersiap untuk pergi ke SR (Sekolah Rakyat) tak ada baju seragam, tak ada tas bagus, dan tentunya tak ada sepatu. setiap hari Dahlan pergi kesekolahnya dengan keadaan nyeker tanpa alas kaki. Ayah Dahlan hanya seorang buruh yang tak punya cukup uang untuk sekedar membelikannya baju, apalagi jika harus membeli sebuah sepatu. Dahlan memang sudah lama memimpikan sebuah sepatu. Sepatu yang akan membantunya dalam perjalanan menuju sekolah, ia membayangkan pasti kakinya tidak akan lecet dan melempuh lagi jika ia kesekolah dengan sebuah sepatu yang melekat dikakinya. Kehidupan seorang Dahlan memang keras, baginya bisa makan sehari tiga kali itu sudah sangat cukup untuknya. Tidak setiap hari ia bisa makan nasi layaknya juragan tebu di Kebon Dalem, Nasi Tiwul dan Sambel Lodeh saja sudah merupakan menu yang nikmat dan tidak setiap hari ia mendapatkan kenikmatan itu. Ibunya yang hanya buruh mbatik juga tidak mampu membiayai kebutuhan sekolah Dahlan, uang hasil mbatik setiap hari hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tak ada yang spesial dari masakan ibunya, namun jika ibunya yang memasak makanan itu, semua terasa sangat nikmat bagi Dahlan, Zain dan Ayah. Dahlan kini telah lulus dari SR, dan ia ingin masuk SMP N 1 Magetan, sekolah paling bergengsi dan menjadi sekolah favorit bagi anak-anak Kebon Dalem. Namun ketika ia melihat dua angka merah di ijazahnya nyalinya menciut, tapi ia tetap ingin bersekolah disana. Namun ini bertolak belakang dengan ayahnya. Ayah Dahlan yang berlatar belakang pesantren, ingin anaknya melanjutkan sekolah ke Pesantren Takeran, selain karena kedua kakaknya yang dulu juga nyantri disana, mereka masih ada ikatan saudara dengan pendiri Pesantren Takeran. Maka dari itu, ayah Dahlan bersikeras agar Dahlan mau bersekolah di Pesantren Takeran. Dahlan tidak bisa menolak lagi, beberapa cara sudah ia lakukan untuk membujuk ayahnya, namun semua sia-sia, akhirnya ia menuruti kemauan ayahnya dan melanjutkan sekolah di Pesantren Takeran. Umur manusia tidak ada yang tahu, Kematian juga tidak ada yang bisa mengetahui kapan akan datang. Itu juga yang terjadi pada Ibu Dahlan, ia tidak mempunyai firasat apapun ketika tiba-tiba ibu sakit dan menginap dirumah sakit selama beberapa hari hingga akhirnya terdengar kabar bahwa ibunya telah meninggal, tak ada ekspresi apapun dari Dahlan, ia bingung harus mempercayai omongan orang yang ditemuinya atau itu hanya gurauan untuk menakut-nakutinya. Dengan perasaan masih belum percaya ia pulang dan ketika ia masuk kedalam rumah, yang ia temukan adalah seseorang yang sangat ia kenal terbaring kaku di atas tikar pandan. Ya... itu ibunya, ibu yang sangat ia cintai kini telah tiada. Setelah kepergian ibunya ia mencoba bangkit dan berjuang melawan kepedihannya. Kini ia masuk kelompok voly Pesantren Takeran, berbagai lomba dari tingkat desa, kecamatan ia ikuti. Sampai suatu saat Pesantrennya di undang untuk mengikuti lomba voly tingkat kabupaten, sungguh senang hati Dahlan, ia berusaha dengan sungguh-sungguh agar timnya bisa menang. Ketika timnya mengambil undian, sungguh beruntung, mereka mendapat giliran saat semifinal. Mereka yakin akan masuk final, karena lawan mereka tergolong mudah untuk dikalahkan, dan ternyata memang benar, tim Dahlan menang dan berhasil masuk final. Disatu sisi ini sangat menguntungkan bagi tim Dahlan, namun disisi lain, mereka akan berhadapan dengan tim dari SMP N 1 Magetan yang terkenal jago. Tidak ada masalah yang berarti ketika awal-awal pertandingan, namun ketika final, panitia tiba-tiba membuat peraturan, peserta lomba wajib memakai sepatu, sedangkan ada dua orang dari tim Dahlan yang tidak mempunyai sepatu, dan salah stunya adalah Dahlan. Ini merupakan masalah besar bagi tim Dahlan, karena tidak mungkin ia bisa mendapatkan sepatu dalam waktu sesingkat itu. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya.... Silahkan baca sendiri ceritanya dalam buku “Sepatu Dahlan”. Bukunya sudah bisa dipinjam di Perpustakaan Kopma UGM lho..... Ayo buruan baca, nggak nyesel kok, ceritanya bagus banget, dan semoga bisa menginspirasi kita smua... selamat membaca.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!

Ada yang mengatakan bahwa, masa depan seseorang ditentukan oleh siapa temannya dan buku apa yang ia baca. Buku dapat mempengaruhi dan menentukan kehidupan seseorang. Bila buku yang dibaca adalah buka yang memuat kisah-kisah inspiratif, sudah barang tentu orang-orang yang membacanya merupakan orang-orang yang inspiratif, mampu menginspirasi orang-orang di sekitar. Begitiu pula bila buku yang dibaca adalah buku pencerahan, sudah barang tentu juga orang-orang yang membacanya dapat memaknai hidup sesungguhnya dengan pencerahan-pencerahan yang ia dapatkan. Ajahn Brahm melalui buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya part 2 ini, kembali mencerahkan pembaca, melalui 108 kisah inspiratif yang dibawakannya dalam bahasa yang apik. Setiap kisah dalam bagian ini, dapat dimaknai dan dipetik hikmahnya dalam kehidupan. Akan tetapi kembali lagi kepada pembaca dalam memahami isi buku ini. Well, siap-siap bagi pembaca bahwa buku ini akan membuka pikiran Anda semuanya. Mungkin bila kita sakit dan berobat ke dokter, kita akan mengatakan “Dok, ada yang tidak beres dengan saya”. Itu sudah sering kita dengar, tapi coba, bila yang keluar dari mulut pasien seperti ini, “Dok, ada yang beres dengan saya”. Apakah selamanya penyakit itu harus dihindari? Siapa guru yang dapat mengajari kehidupan pada kita secara langsung? Ketika kita tengah sakit, sesungguhnya ada penangan yang mudah dan sederhana. Dengan menjadi bahagia kita akan sembuh. Berdamai dengan penyakit akan menyadarkan kita pada kehidupan ini. Diceritakan bahwa ada seorang yang bekerja di pertambangan, oleh karena suatu kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian pekerja lainnya, ia kehilanagn salah satu kakinya. Hal yang menarik di sini adalah, dengan melepas, ia menerima semua ini. Bahkan kalau Anda ketahui, orang ini malah berterima kasih pada orang yang sudah membuatnya kehilangan kaki. Adakalanya, kita perlu untuk meraih keheningan, kedamaian serta kebahagiaan. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melepas gubrisan, melepas pikiran yang suka mencari kesalahan, serta tidak banyak menyimpan pikiran yang negatif. Bisa juga karena kita menerima suatu kejadian tertentu, maka kita akan terbebas. Seperti membebaskan diri setelah kehilangan Harley, harta kita satu-satunya. Cara ketiga adalah dengan memberi tak mengharapkan kembali. Karena, pengetahuan itu hanayalah papan petunjuk, hanyalah arah, mereka bukanlah yang sejati. Dikisahkan di sini, ada seorang pemuda yang hendak menikah. Maka pergilah ia mencari pasangan hidup. Setelah berhari-hari dan berminggu-minggu, bertemulah ia dengan seorang gadis cantik, tapi pemuda itu tak bisa menikahinya. Gadis itu tidak bisa memasak. Selanjutnya, pemuda itu bertemu dengan gadis cantik yang piawai dalam memasak, tapi pemuda ini pun tidak bisa menikahinya. Gadis ini bodoh. Selanjutnya, pemuda itu bertemu dengan gadis cantik, piawai dalam memasak bahkan memiliki restoran sendiri, cerdas tentunya, memiliki gelar doktor, tapi dengan gadis ini pun, pemuda itu juga tidak dapat menikahinya. Gadis ini mencari pria yang sempurna. Tentunya ada hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini bukan? Dikisahkan pula, pada suatu ketika, seorang guru mengumumkan bahwa putrinya akan menikah. Sayembara yang dilakukan adalah, dengan mencuri apa pun barang milik penduduk. Bagi yang berhasil mengumulkan hasil curian paling banyak dalam waktu yang sudah ditentukan, ia akan menjadi pemenang, dan mendapatkan putri guru tersebut. Akan tetapi, sayembara ini juga bersyarat, saat mencuri, pastikan tidak ada seorang pun yang melihat mereka. Tebak saja, siapa yang memenangkan sayembara ini? Justru seorang yang tidak dapat mengumpulkan satu barang pun lah yang memenangkan sayembara ini. Dia mengatakan bahwa ketika ia hendak mencuri, ada yang memperhatikan dirinya, yaitu dia sendiri. Pentingkiranya bagi kita untuk bersahabat dengan diri sendiri. Menjalin persahabatan dengan diri sendiri, membuat kita tidak akan pernah bosan dan merasa kesepian, karena kemanapun dan dalam situasi apa pun, kita selalu bersama dengan sahabat terbaik kita, diri kita sendiri. Di tengah kehidupan ini, pasti kita pernah merasakan adanya orang sulit yang hidup bersebelahan dengan kita. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi mereka seperti menerapkan prinsip bahwa kita tidak akan pernah bisa lolos dengan orang sulit ini, dan lebih melihat pada kesalahan, bukan orangnya. Dijelaskan pula dalam bab ini, bahwa menghindari pujian itu, sebenarnya merupakan bukti nyata bahwa selama ini kita dikendalikan oleh budaya kita. Dikisahkan pula tentang apa itu arti neraka sesungguhnya di kehidupan nyata. Apakah salah satunya adalah ketika kita marah? Good? Bad? Who Knows? Bila pembaca dihadapkan dengan pernyataan seperti ini, apa kiranya yang melintas dalam benak pembaca? Bagaimana akhirnya seorang Raja selamat hanya karena kehilangan salah satu jarinya yang mana Sang Raja itu menyalahkan sang tabib, dengan hanya mengartikan kata-kata tadi? Good? Bad? Who Knows? Bagaimana pula Anda percaya, bahwa sepasang suami istri yang berkain rombeng, dapat mendirikan sebuah universitas dengan harta yang mereka miliki? Tentu ada banyak pelajaran di sini yang dapat kita petik bukan? Ada satu cerita menarik, tentang seorang anak yang sedang bertengkar dengan ibunya. Bagaimanakah akhirnya, ketika si anak itu memutuskan untuk pergi dari rumah, dan si Ibu menyiapkan semua kebutuhan si anak dalam tas? Bagaimana kah kisah akhir yang dalam pelukan yang mengharukan tersebut? Disebutkan, bahwa dengan keheningan, akan lebih memudahkan kita dalam berkomunikasi. Ketika kita hening, kita lebih mampu melihat, mendengar, merasakan, dan menyerap apa yang terjadi. Pernahkah Anda mengerjakan sesuatu dengan terpaksa, sehingga dalam mengerjakannya sangat sembrono? Bila Anda pernah melakukan, dan pastinya pernah melakukannya, menurut Ajahn Brahm, Anda sebenarnya sedang membuang-buang waktu Anda. Pada kisah ini, pasti Anda akan sangat terkejut, bila mengetahui hanya dengan kedamaian dan keheningan, penyakit tumor pun akan sembuh. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa? Kisah-kisah di atas, hanya merupakan sekelumit kisah dari keseluruhan kisah dalam buku ini. Ada pemaknaan yang lebih luas, ketika kita membaca buku ini secara keseluruhan. Sekali lagi, pemaknaan dan pencerahan tergantung dari pribadi pembaca. Bila menginginkan pencerahan dan pemaknaan mendalam terkait buku ini, pembaca dapat meminjam buku berjudul Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2 karya Ajahn Brahm ini di perpustakaan Koperasi Kopa UGM. Terimakasih.. VIVA KOPERASI KOPMA UGM!!! BRAVO!!! By :: Itok

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!

Ada yang mengatakan bahwa, masa depan seseorang ditentukan oleh siapa temannya dan buku apa yang ia baca. Buku dapat mempengaruhi dan menentukan kehidupan seseorang. Bila buku yang dibaca adalah buka yang memuat kisah-kisah inspiratif, sudah barang tentu orang-orang yang membacanya merupakan orang-orang yang inspiratif, mampu menginspirasi orang-orang di sekitar. Begitiu pula bila buku yang dibaca adalah buku pencerahan, sudah barang tentu juga orang-orang yang membacanya dapat memaknai hidup sesungguhnya dengan pencerahan-pencerahan yang ia dapatkan. Ajahn Brahm melalui buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya part 2 ini, kembali mencerahkan pembaca, melalui 108 kisah inspiratif yang dibawakannya dalam bahasa yang apik. Setiap kisah dalam bagian ini, dapat dimaknai dan dipetik hikmahnya dalam kehidupan. Akan tetapi kembali lagi kepada pembaca dalam memahami isi buku ini. Well, siap-siap bagi pembaca bahwa buku ini akan membuka pikiran Anda semuanya. Mungkin bila kita sakit dan berobat ke dokter, kita akan mengatakan “Dok, ada yang tidak beres dengan saya”. Itu sudah sering kita dengar, tapi coba, bila yang keluar dari mulut pasien seperti ini, “Dok, ada yang beres dengan saya”. Apakah selamanya penyakit itu harus dihindari? Siapa guru yang dapat mengajari kehidupan pada kita secara langsung? Ketika kita tengah sakit, sesungguhnya ada penangan yang mudah dan sederhana. Dengan menjadi bahagia kita akan sembuh. Berdamai dengan penyakit akan menyadarkan kita pada kehidupan ini. Diceritakan bahwa ada seorang yang bekerja di pertambangan, oleh karena suatu kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian pekerja lainnya, ia kehilanagn salah satu kakinya. Hal yang menarik di sini adalah, dengan melepas, ia menerima semua ini. Bahkan kalau Anda ketahui, orang ini malah berterima kasih pada orang yang sudah membuatnya kehilangan kaki. Adakalanya, kita perlu untuk meraih keheningan, kedamaian serta kebahagiaan. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan melepas gubrisan, melepas pikiran yang suka mencari kesalahan, serta tidak banyak menyimpan pikiran yang negatif. Bisa juga karena kita menerima suatu kejadian tertentu, maka kita akan terbebas. Seperti membebaskan diri setelah kehilangan Harley, harta kita satu-satunya. Cara ketiga adalah dengan memberi tak mengharapkan kembali. Karena, pengetahuan itu hanayalah papan petunjuk, hanyalah arah, mereka bukanlah yang sejati. Dikisahkan di sini, ada seorang pemuda yang hendak menikah. Maka pergilah ia mencari pasangan hidup. Setelah berhari-hari dan berminggu-minggu, bertemulah ia dengan seorang gadis cantik, tapi pemuda itu tak bisa menikahinya. Gadis itu tidak bisa memasak. Selanjutnya, pemuda itu bertemu dengan gadis cantik yang piawai dalam memasak, tapi pemuda ini pun tidak bisa menikahinya. Gadis ini bodoh. Selanjutnya, pemuda itu bertemu dengan gadis cantik, piawai dalam memasak bahkan memiliki restoran sendiri, cerdas tentunya, memiliki gelar doktor, tapi dengan gadis ini pun, pemuda itu juga tidak dapat menikahinya. Gadis ini mencari pria yang sempurna. Tentunya ada hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini bukan? Dikisahkan pula, pada suatu ketika, seorang guru mengumumkan bahwa putrinya akan menikah. Sayembara yang dilakukan adalah, dengan mencuri apa pun barang milik penduduk. Bagi yang berhasil mengumulkan hasil curian paling banyak dalam waktu yang sudah ditentukan, ia akan menjadi pemenang, dan mendapatkan putri guru tersebut. Akan tetapi, sayembara ini juga bersyarat, saat mencuri, pastikan tidak ada seorang pun yang melihat mereka. Tebak saja, siapa yang memenangkan sayembara ini? Justru seorang yang tidak dapat mengumpulkan satu barang pun lah yang memenangkan sayembara ini. Dia mengatakan bahwa ketika ia hendak mencuri, ada yang memperhatikan dirinya, yaitu dia sendiri. Pentingkiranya bagi kita untuk bersahabat dengan diri sendiri. Menjalin persahabatan dengan diri sendiri, membuat kita tidak akan pernah bosan dan merasa kesepian, karena kemanapun dan dalam situasi apa pun, kita selalu bersama dengan sahabat terbaik kita, diri kita sendiri. Di tengah kehidupan ini, pasti kita pernah merasakan adanya orang sulit yang hidup bersebelahan dengan kita. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi mereka seperti menerapkan prinsip bahwa kita tidak akan pernah bisa lolos dengan orang sulit ini, dan lebih melihat pada kesalahan, bukan orangnya. Dijelaskan pula dalam bab ini, bahwa menghindari pujian itu, sebenarnya merupakan bukti nyata bahwa selama ini kita dikendalikan oleh budaya kita. Dikisahkan pula tentang apa itu arti neraka sesungguhnya di kehidupan nyata. Apakah salah satunya adalah ketika kita marah? Good? Bad? Who Knows? Bila pembaca dihadapkan dengan pernyataan seperti ini, apa kiranya yang melintas dalam benak pembaca? Bagaimana akhirnya seorang Raja selamat hanya karena kehilangan salah satu jarinya yang mana Sang Raja itu menyalahkan sang tabib, dengan hanya mengartikan kata-kata tadi? Good? Bad? Who Knows? Bagaimana pula Anda percaya, bahwa sepasang suami istri yang berkain rombeng, dapat mendirikan sebuah universitas dengan harta yang mereka miliki? Tentu ada banyak pelajaran di sini yang dapat kita petik bukan? Ada satu cerita menarik, tentang seorang anak yang sedang bertengkar dengan ibunya. Bagaimanakah akhirnya, ketika si anak itu memutuskan untuk pergi dari rumah, dan si Ibu menyiapkan semua kebutuhan si anak dalam tas? Bagaimana kah kisah akhir yang dalam pelukan yang mengharukan tersebut? Disebutkan, bahwa dengan keheningan, akan lebih memudahkan kita dalam berkomunikasi. Ketika kita hening, kita lebih mampu melihat, mendengar, merasakan, dan menyerap apa yang terjadi. Pernahkah Anda mengerjakan sesuatu dengan terpaksa, sehingga dalam mengerjakannya sangat sembrono? Bila Anda pernah melakukan, dan pastinya pernah melakukannya, menurut Ajahn Brahm, Anda sebenarnya sedang membuang-buang waktu Anda. Pada kisah ini, pasti Anda akan sangat terkejut, bila mengetahui hanya dengan kedamaian dan keheningan, penyakit tumor pun akan sembuh. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa? Kisah-kisah di atas, hanya merupakan sekelumit kisah dari keseluruhan kisah dalam buku ini. Ada pemaknaan yang lebih luas, ketika kita membaca buku ini secara keseluruhan. Sekali lagi, pemaknaan dan pencerahan tergantung dari pribadi pembaca. Bila menginginkan pencerahan dan pemaknaan mendalam terkait buku ini, pembaca dapat meminjam buku berjudul Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2 karya Ajahn Brahm ini di perpustakaan Koperasi Kopa UGM. Terimakasih.. VIVA KOPERASI KOPMA UGM!!! BRAVO!!! By :: Itok

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS