Resensi buku baru..

Bulan Juni ini , kami dari pengelola perpustakaan kembali menghadirkan dan memperkenalkan buku - buku baru .



  • 13 Wasiat Terlarang!

Penulis      :  Ippho Santosa, PhG
Penerbit    :  Elex Media Komputindo
Halaman   :  258
Bahasa     :  Indonesia

Tentang buku

Selama 5 tahun terakhir, buku Cashflow Quadrant, The Secret, dan 13 Wasiat Terlarang! telah mengubah ratusan ribu orang. Bukan kebetulan, otak kanan adalah gerbang menuju Cashflow Quadrant and The Secret. Dengan kata lain, tanpa aktivasi otak kanan, mustahil menerapkan Cashflow Quadrant dan The Secret. Faktanya pun membuktikan, kesuksesan itu 80% ditentukan oleh otak kanan. Celakanya, mayoritas orang kuat otak kirinya. Karena itulah mayoritas orang tidak sukses. Kitab ini adalah solusinya, yang membongkar tuntas misteri otak kanan. Jadi kitab langka ini betul-betul urgen dimiliki entrepreneur, profesional, birokrat, dan seniman, yang ingin menghadirkan sesuatu yang dahsyat.

Tentang penulis

Ippho Santosa, PhG

Ippo Santosa
  • Pembicara seminar di Indonesia dan Singapura
  • Penulis megabestseller, dengan apresiasi para pakar dari Amerika dan Singapura. Salah satunya ia tulis bersama Tantowi Yahya
  • Pengarang lagu, produser, dan novelis
  • Entrepreneur di bidang properti dan pendidikan
  • Mantan marketer di dalam dan luar negeri
  • Ia adalah segelintir inspirator di Asia dengan rentang pengalaman sedemikian rupa. Apalagi di usia 20-an. Publik pun menyebutnya No.1 Creative Marketer in Indonesia.
Penasaran!? Pinjam buku ini sekarang di Perpustakaan Kopma UGM! Tersedia CD-nya juga. So, what are you waiting for??
Belum jadi anggota perpus? Daftar yuk! Siapkan foto ukuran 3x4 dua lembar, ukuran 2x3 satu lembar, sebutkan NAK, isi identitas lengkap dan kamu sudah bisa meminjam beragam buku di perpustakaan Kopma UGM.
Perpustakaan Kopma UGM “Be Smart with Reading” 






The Magic of Speaking

Penulis          :  Dale Carnegie
Penerbit        :  Ufuk Publishing House
Halaman       :  598
Bahasa         :  Indonesia

Dale Carnegie, penulis legendaris buku How to win Friends and Influence People , memulai kariernya sebagai guru kehidupan terkemuka abad 20 dengan mengajarkan seni bercakap-cakap di depan khalayak. Public Speaking, seperti yang dipahaminya, adalah sebuah kemampuan penting yang dapat dicapai melalui pelatihan berulang kali.

Karya klasiknya ini muncul kali pertama pada 1962 dan telah direvisi dalam versi yang lebih singkat. Edisi terbaru ini, yang lebih disesuaikan bahasanya, penuh berisi ide, cara dan pembahasan yang sesuai aslinya, termasuk pidato-pidato Carnegie dan berbagai pelatihan diksi yang akan bersinambung pada setiap babnya sebagaimana penulisan asli buku ini. Edisi ini juga merestorasi apendiks milik Carnegie dari tiga karya klasik lainnya, Acres of Diamonds karya Russel H. Conwell, A Message to Gracia karya Elbert Hubbard, dan As a Man Thinketh karya James Allen.

Inilah definisi paling mutakhir dari karya mengenai public speaking yang paling diminati sepanjang masa.

DALE CARNEGIE, (1888-1955) adalah penulis dan guru di Amerika. Dia adalah seorang pengembang keperibadian, salesmanship, dan pelatihan perusahaan yang terkenal. Lahir dari keluarga miskin, ia telah menghasilkan berbagai buku seperti How to win friends and influence people, dan How to stop worrying and startliving, a biography of Abraham Lincoln dan lainnya. 





The Key Word

Editor               :  Labibah Zain
Kata pengatar   :  Herry Zudianto (Walikota      Yogyakarta)
Penerbit            :  Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2011
Halaman           :  300
Bahasa             :  Indonesia

Perpustakaan di negeri ini jangan sampai jatuh atau tak terurus dan sepi pembacanya atau kalau perpustakaan kita jatuh, maka sempurnalah kejatuhan peradaban bangsa (Musa Asy’arie)

potensi keabadian ini dapat diberlakukan untuk semua penulis tanpa terkecuali. Persis seperti hak semua orang untuk dikuburkan di tempat yang layak. Sama dengan kenyataan bahwa semua orang, tak peduli pangkat atau kedudukannya, toh akan mati dan akan dikuburkan di suatu tempat. Setidaknya begitulah yang terbayang dan sampai sekarang masih saya harapkan berlaku diperpustakaan-perpustakaan. Betapa sedih, misalnya, jika sebuah buku tak sampai ke perpustakaan; seperti seorang prajurit yang gugur di medan laga tanpa ketahuan di mana kuburnya (Putu Laxman Pendit)

perpustakaan yang ribut dan dijaga oleh para anggotanya. Karena bisa gawat jika perpustakaan ramai tapi hanya dipenuhi orang yang tidak peduli buku. Seseorang diantara mereka mungkin akan mulai melepas celana dan menandai daerahnya (Isman H. Suryaman)

(Perpustakaan itu) Petugasnya tua dan galak. Well, kita harus ketemu kalau begitu. Kemudian baru deh Anda bisa nilai, saya tua dan galak nggak? (Sylvia L’Namira)


Majalah Keluarga Mandiri –Gemari- edisi 124, Mei 2011

  • KKN Tematik Posdaya –Pembelajaran Mahasiswa Membangun Bersama Masyarakat
  • “Kartini” Muda Mendidik Keluarga
  • Hj. Sri Hartati Fauzi Bowo: Bangun Rukodaya untuk Kesejahteraan Warga DKI Jakarta
  • Tokoh Teladan, Dr. Much Soedarmadi: Bersyukur sempat lanjutkan S3


Majalah Keluarga Mandiri –Gemari- edisi 125, Juni 2011

  • Momen Harganas Teguhkan Posdaya Antar Kebersamaan Keluarga Menuju Kemandirian
  • UNY Siapkan 2000 Mahasiswa KKN Posdaya
  • Ir. Hj. Sharmila, Msi: Posdaya Inspirasi Wanita Pengusaha Indonesia
  • Tokoh Teladan, Drs. Titus K. Kurniadi: Resep Hidup Sejahtera Hari tua



Majalah SWA sembada no.11/XXVII/26 Mei-8 Juni 2011

  • Ladang Baru, Tantangan Baru Generasi Muda Bisnis –Mampukah Generasi Penerus Konglomerat Ini Membangun Power House Baru?
  • Bisnis Penjernih Air Wong Banyumas
  • Ambisi Juragan Walet Merajai Bisnis Hotel
  • Strategi Sari Roti Mengelola Pasukan Gerobak
  

Kliping koran bulan Mei “Persepakbolaan Indonesia”



Kliping koran bulan Juni “Wajah Indonesia Juni 2011”



9 Summers 10 Autumns

Penulis      :  Iwan Setyawan
Penerbit    :  PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman   :  223
Bahasa     :  Indonesia

Terinspirasi dari kisah nyata..
Kisah anak sopir angkot dari Kota Batu yang menjadi direktur di New York City.
Bapakku, sopir angkot yang tidak bisa mengingat tanggal lahirnya. Dia hanya mengecap pendidikan sampai kelas dua SMP. Sementara ibuku, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya di SD. Dia cermin kesederhanaan yang sempurna. Empat saudara perempuanku adalah empat pilar kokoh. Di tengah kesulitan, kami hanya bisa bermain dengan buku pelajaran dan mencari tambahan uang dengan berjualan pada saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar sayur. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Cinta keluargalah yang akhirnya menyelamatkan semuanya.
“Novel ini tidak bercerita tentang mimpi, tetapi tentang keberanian untuk menembus batas ketakutan.kisah luar biasa yang diceritakan dengan lugas dan sederhana.” –E.S. Ito (Penulis novel Negara Kelima dan Rahasia Meede)
“Sebuah karya yang jernih dan mengajak siapapun untuk mengabadikan kenangan sebagai titik-titik matahari dalam hidup.” –Asma Nadia (Penulis Emak Ingin Naik Haji dan Rumah Tanpa Jendela,CEO Penerbitan)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment